Banyuwangi - Acara Tumpeng Agung digelar warga Dusun Simbar, Desa Karangsari, Kecamatan Sempu, Kabupaten Banyuwangi, Minggu, 9 September 2018. Acara ritual bersih dusun ini sebagai salah satu bentuk wujud syukur warga dan untuk menentramkan lingkungan sekitar agar terhindar dari bahaya.
Selain itu, informasi yang dihimpun Times Indonesia, acara ini diadakan sebagai pembelajaran bagi generasi muda tentang pentingnya sejarah dan budaya.
"Pembelajaran bagi generasi muda agar terus melestarikan tradisi leluhur. Sehingga tetap dijalankan sampai kapan pun," ungkap Sukriyono, (60) salah satu tokoh lingkungan Dusun Setempat.
Sukriyono menyampaikan, dulunya acara Tumpeng Agung bernama Bersih Dusun. Acaranya yaitu tasyakuran biasa yang diadakan di rumah Kepala Dusun, setelah itu disambung dengan gelaran wayang kulit, selama sehari semalam.
Seiring berjalannya waktu, berkat kekompakan dan kepedulian warga dan pemuda, kurang lebih sejak 2 tahun terakhir tanpa mengubah tradisi yang ada, acara ini dikemas meriah dan dinamai dengan Tumpeng Agung.
"Kalau Bersih Dusun di sini tidak pernah meninggalkan acara Wayangan, karena menurut cerita, leluhur kami bilang kalau kepingin makmur tiap tahun harus menggelar pagelaran Wayang Kulit. Dan tidak pernah ditinggalkan sampai saat ini," paparnya.
Menurut Sukriyono, ritual Tumpeng Agung ini sebenarnya adalah sebagai wujud syukur warga Dusun Simbar, karena selalu diberi keselamatan dan limpahan rezeki oleh Tuhan.
"Bagi kami, melestarikan budaya leluhur akan kami terus kami lakukan dan akan kita jaga," dia memungkasi.
Baca berita menarik lainnya dari Times Indonesia di sini.
Simak video pilihan berikut ini:
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Ritual Tumpeng Agung, Transformasi Tradisi Leluhur Penduduk Banyuwangi"
Post a Comment