Search

Korea Utara Ingin Seperti Singapura dan Swiss, Kenapa?

Liputan6.com, Pyongyang - Korea Utara sedang menjajaki rencana besar untuk menjadi pusat transportasi regional, terinspirasi sebagian oleh keberhasilan Singapura dan Swiss, dan akan terbuka untuk bergabung dengan lembaga keuangan internasional seperti Dana Moneter Internasional (IMF), kata seorang ekonom pemerintah senior mengatakan kepada The Associated Press.

Penjajakan itu akan dilakukan di tengah sikap komunitas internasional yang tetap memberikan sikap 'bermusuhan' dengan terus memberlakukan sanksi ekonomi, meski Korea Utara --mengklaim-- telah meninggalkan program pengembangan senjata nuklirnya, kata Ri Ki-song, peneliti senior North's Academy of Social Sciences kepada AP, seperti dikutip dari the Times of India, Selasa (30/10/2018).

Ri Ki-song juga mengklaim, meski sanksi ekonomi tetap ada, namun, ekonomi Korea Utara telah mempertahankan pertumbuhan yang stabil dengan peningkatan PDB dari US$ 24.998 miliar pada tahun 2013 menjadi US$ 29.595 miliar pada tahun 2016 dan US$ 30.704 miliar di tahun 2017.

Tapi, beberapa orang di luar Korea Utara membantah para ahli statistik di negara itu. Perkiraan yang dirilis pada bulan Juli oleh bank sentral Korea Selatan, misalnya, menyebut bahwa PDB Korea Utara menurun 3,5 persen pada 2017, yang akan menjadi kontraksi terbesarnya sejak tahun-tahun kelaparan akhir 1990-an.

Kendati demikian, Ri Ki-song bersikukuh atas klaimnya. Berbicara dengan The Associated Press di Pyongyang pekan lalu, Ri Ki-song juga mengatakan, pertumbuhan ekonomi di Korea Utara mencerminkan bagaimana sanksi telah menghasilkan beberapa bagian dari ekonomi menjadi lebih efisien dan mandiri --menyebabkan PDB negaranya meningkat.

"Kami juga telah mengembangkan sejenis pupuk yang dibuat menggunakan batu bara yang diproduksi di dalam negeri sebagai pengganti produk minyak impor, dan membuat perbaikan dalam metode produksi baja," kata si pengamat Korea Utara itu.

Dia tidak menyebutkan bunga pasar gaya kapitalis, yang masih secara resmi agak diragukan untuk mengukur pertumbuhan ekonomi negara, tetapi banyak pengamat masih menggunakannya sebagai tolak ukur utama.

Simak video pilihan berikut:

Presiden Korea Selatan Moon Jae-in beserta istrinya mendarat di bandar udara Pyongyang, Korea Utara. Moon disambut pelukan hangat pemimpin Korut Kim Jong-un.

Let's block ads! (Why?)

from Berita Internasional, Sains, Feature, Kisah Inspiratif, Unik, dan Menarik Liputan6 kalo berita gak lengkap buka link di samping https://ift.tt/2qjkEie

Bagikan Berita Ini

0 Response to "Korea Utara Ingin Seperti Singapura dan Swiss, Kenapa?"

Post a Comment

Powered by Blogger.