Search

Antisipasi Nuklir AS di Eropa, Rusia: Kami Mempersiapkan yang Terburuk

Liputan6.com, Moskow - Wakil Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Ryabkov mengkhawatirkan niat Amerika Serikat untuk mundur dari kesepakatan pengendalian senjata nuklir AS-Rusia peninggalan era-Perang Dingin, dengan menyebut bahwa hal itu akan memicu perlombaan senjata antara kedua negara serta melemahkan stabilitas di Eropa hingga ke titik kritis.

Niat AS untuk mundur dari Traktat Intermediate-Range Nuclear Forces (INF) 1987 pada 20 Oktober lalu memaksa Rusia akan mengantisipasi langkah Washington DC untuk kembali menempatkan rudal nuklir di Eropa, kata Ryabkov pada 26 November 2018, seperti dikutip dari media AS Radio Free Europe, Rabu (28/11/2018).

Hal itu, kata Ryabkov, justru akan memicu hubungan AS-Rusia dan situasi di Eropa seperti era-Perang Dingin sebelum adanya Traktat INF.

Traktat INF melarang penempatan rudal dan peluncur rudal jarak pendek hingga menengah berbasis darat (ground-based missile) --dengan kisaran antara 500 dan 5.500 km-- di Eropa. Perjanjian itu menjadikan kawasan Benua Biru steril dari senjata nuklir selama lebih dari tiga dekade, sejak kesepakatan itu ditandatangani oleh Presiden Ronald Reagan dan Pemimpin Uni Soviet Mikhail Gorbachev pada 8 Desember 1987.

Menyusul niat AS untuk keluar dari INF, Ryabkov mengatakan Amerika Serikat akan dapat menyebarkan rudal nuklir jarak menengah di Eropa "dalam beberapa tahun," sesuatu yang dikatakannya akan memicu perlombaan senjata berbahaya.

"Dalam hal itu, AS akan mendapatkan kemampuan ekstra yang signifikan, yang memungkinkan mereka menyerang sasaran jauh di dalam Rusia," tambahnya.

Diplomat itu juga mengatakan bahwa jika Amerika Serikat menempatkan rudal yang saat ini dilarang di Eropa, Moskow akan menanggapi secara "efektif". Namun, Ryabkov tidak merinci rencana itu.

Selaras, Presiden Rusia Vladimir Putin telah mengatakan bahwa Rusia akan menargetkan negara-negara Eropa yang setuju untuk menjadi tuan rumah rudal jarak menengah milik AS pada kemudian hari.

Tanggapan AS dan NATO

Di sisi lain, AS dan NATO membantah memiliki rencana seperti yang disebutkan oleh Ryabkov.

Penasihat Kepresidenan AS bidang Keamanan Nasional, John Bolton mengatakan bahwa AS masih jauh dari mengambil keputusan tentang menempatkan rudal baru di Eropa.

Sementara itu, Sekretaris Jenderal NATO Jens Stoltenberg mengatakan dia tidak percaya akan ada penyebaran baru rudal AS di Benua Biru.

Di tengah ketegangan terus-menerus antara Amerika Serikat dan Rusia terkait Traktat INF, Presiden Donald Trump diperkirakan akan membahas polemik itu dengan Presiden Vladimir Putin dalam KTT G20 di Buenos Aires akhir pekan ini.

Ryabkov mengatakan pada konferensi pers bahwa Rusia terbuka untuk membicarakan masalah ini dengan Washington tetapi menambahkan bahwa Moskow skeptis.

"Kami mendengar penolakan tetapi tidak lebih dari itu," kata Ryabkov. "Rencana telah berubah berkali-kali sebelumnya. Kami tidak ingin mengecewakan rekan kerja (AS) kami lagi dan oleh karena itu kami mengasumsikan skenario terburuk dalam perencanaan militer kami."

Simak video pilihan berikut:

Sebuah kelompok industri Jepang menciptakan robot bawah air untuk menyelidiki dampak dari kerusakan reaktor nuklir Fukushima Daiichi.

Let's block ads! (Why?)

from Berita Internasional, Sains, Feature, Kisah Inspiratif, Unik, dan Menarik Liputan6 kalo berita gak lengkap buka link di samping https://ift.tt/2P6z3rQ

Bagikan Berita Ini

Related Posts :

0 Response to "Antisipasi Nuklir AS di Eropa, Rusia: Kami Mempersiapkan yang Terburuk"

Post a Comment

Powered by Blogger.