Santonin, obat yang dikembangkan pada awal 1800-an, rasanya amat pahit. Kala itu, obat ini digunakan untuk membasmi cacing gelang (Ascaris lumbricoides) dan cacing kremi (Enterobius vermicularis) sebelum digantikan oleh senyawa yang lebih aman.
Kemudian, karena keefektifannya, santonin berkembang sebagai obat pemberantas cacing cambuk (Trichuris trichiura). Namun, obat ini justru sama sekali tidak efektif untuk melawan cacing pita (Taenia). Efek sampingnya buruk, tetapi agak aneh dan lucu.
Sebagai contoh, sejumlah pasien penderita cacingan melaporkan bahwa penglihatan mereka seperti diubah. Semua hal yang tampak menjadi warna biru, meski terjadi sangat singkat.
Penderitaan mereka belum berakhir sampai di situ. Setelah sedikit mereda, akan ada gangguan visual lainnya. Benda-benda terang tampak kuning, biru elektrik berubah menjadi hijau, dan biru tua akan menjadi lebih gelap, sampai mereka tidak bisa membedakannya dari hitam.
Semakin banyak santonin yang dicerna, semakin jelas dan kuat persepsi ini.
Selain itu, pasien juga mengalami mual, muntah, dan linglung. Dalam dosis yang lebih tinggi, kejang akan muncul dan disertai dengan potensi asfiksia.
Obat ini juga diekskresikan (pengeluaran atau pembuangan ampas hasil metabolisme yang tidak dibutuhkan oleh tubuh) dalam banyak cara: melalui feses, urin yang berwarna kuning neon, dan bahkan melalui keringat yang menguning.
Teori tentang cara santonin membunuh parasit dalam tubuh dapat diringkas secara sederhana: membunuh cacing sebelum membunuh Anda.
from Berita Internasional, Sains, Feature, Kisah Inspiratif, Unik, dan Menarik Liputan6 kalo berita gak lengkap buka link di samping https://ift.tt/2zttdvKBagikan Berita Ini
0 Response to "Ini 6 Obat Kuno yang Punya Efek Samping Mengerikan, Pernah Dengar?"
Post a Comment