Search

Mulai Ragu ke AS, Pengungsi Amerika Tengah Pilih Tinggal di Meksiko

Liputan6.com, Mexicali - Sekitar ratusan dari total ribuan pengungsi dari Amerika Tengah terhenti di perbatasan Meksiko - Amerika Serikat pada Sabtu 17 November 2018, dengan segelintir orang mengatakan menyambut tawaran pekerjaan dari Meksiko baru-baru ini, sedangkan AS tidak bersahabat dalam menerima mereka.

Pemerintah Meksiko pada pekan lalu mengulangi tawaran pekerjaan kepada pengungsi itu, dengan mengatakan bahwa yang memperoleh kedudukan hukum dapat mengisi ribuan lowongan, sebagian besar di "maquiladoras", menjadi buruh pabrik.

Sejak tiba di perbatasan pada pekan lalu, mereka ditolak masuk melalui gerbang penghubung Meksiko dengan Amerika Serikat.

Puluhan dari kebanyakan orang Honduras itu menunggu dalam antrean untuk mandi dan mencuci pakaian, yang kotor akibat perjalanan 2.600 mil (4.000 kilometer lebih) tanpa henti.

Beberapa anggota kafilah pengungsi itu, yang meninggalkan kota San Pedro Sula, Honduras, Amerika Tengah sejak 13 Oktober, mengatakan bahwa mereka bersedia tinggal di Meksiko daripada menghadapi penolakan di seberang perbatasan tersebut, demikian seperti dikutip dari Antara (19/11/2018).

"Jika mempunyai pekerjaan, kami akan tinggal. Ini sangat melelahkan," kata Orbelina Orellana, ibu berusia 26 tahun dengan tiga anak, menunggu di penampungan Alfa dan Omega di kota Mexicali, yang berbatasan dengan Calexico, California.

"Saya banyak menangis karena tidak bisa memberi mereka makan seperti yang saya inginkan," kata Orellana tentang anak-anaknya, "Saya hanya ingin mendapat kesempatan."

Sesudah dihentikan sebentar oleh polisi antihuru-hara Meksiko di persimpangan jalan raya dua negara bagian Meksiko selatan pada akhir bulan lalu, selusin pengungsi mengatakan bahwa mereka menolak tawaran itu, lebih memilih mencoba peruntungan di Amerika Serikat.

Tapi, pada Sabtu, beberapa pengungsi Amerika Tengah itu mengatakan bahwa pemikiran mereka berubah.

"Kami berpikir menyeberang ke Amerika Serikat, tapi mereka mengatakan itu hampir tidak mungkin," kata Mayra Gonzalez, 32, yang berjalan dengan kedua anaknya, "Kami tidak dapat kelaparan sambil menunggu apakah mereka akan memberi suaka. Lebih baik bekerja, dengan rahmat Tuhan, di Meksiko sini."

Simak video pilihan berikut:

Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mengancam akan memotong bantuan senilai jutaan dolar ke Honduras, jika negara itu gagal menghentikan ekosodus lebih dari 2.000 imigran.

Let's block ads! (Why?)

from Berita Internasional, Sains, Feature, Kisah Inspiratif, Unik, dan Menarik Liputan6 kalo berita gak lengkap buka link di samping https://ift.tt/2qRU93N

Bagikan Berita Ini

0 Response to "Mulai Ragu ke AS, Pengungsi Amerika Tengah Pilih Tinggal di Meksiko"

Post a Comment

Powered by Blogger.