Dengan bantuan T-Bag, Martin Royds menyelenggarakan kelas memasak untuk mengajari rekan-rekannya cara terbaik memanfaatkan daging kanguru.
Memanggang dengan batu panas tradisional pada suhu hingga 400 derajat Celcius, T-Bag menunjukan cara menguliti, membumbui dan memanggang daging kanguru di depan kerumunan warga yang menghadiri kelasnya.
"Sehat, cerdas hati, berkelanjutan," kata T-Bag.
"Kita bisa mengulitinya, memanggangnya, sama seperti Anda akan mengolah kaki domba. Isi dengan bawang putih, rosemary atau bumbu lainnya.”
"Anda bisa membuat casserole, Anda bisa mencampurnya, Anda bisa memanggangnya, memanggangnya, memanggangnya."
Martin Royds, yang memasok daging kangguru yang dimakan untuk kelas memasak, didukung oleh respons petani.
"Saya merasa sedikit jauh lebih baik sekarang setelah kita memanen daging kangguru dan juga membuat kompos untuk pupuk dari sisa potongan tubuh kanguru lainnya," katanya.
Persatuan Internasional untuk Pelestarian Alam Dr Rosie Cooney memuji penggunaan pengetahuan masyarakat Pribumi oleh warga di Braidwood untuk lebih menghargai spesies asli.
"Gagasan di dunia yang kekurangan protein bahwa kita membiarkan hewan-hewan ini tergeletak membusuk begitu saja itu benar-benar keterlaluan," katanya.
"Jika kita menginginkan keharmonisan, di lanskap pertanian Australia, antara kanguru dan petani, maka kita perlu menemukan cara bagi petani untuk mendapatkan manfaat nyata dari kanguru, jadi mereka tidak hanya dilihat sebagai hama, dan menembak mereka untuk dibiarkan tergeletak membusuk di lahan pertanian yang merupakan situasi yang sangat tragis.
"Harga untuk kanguru terlalu rendah. Ini adalah salah satu daging yang paling lestari yang bisa kamu makan. Ini daging yang sangat berkualitas tinggi."
from Berita Internasional, Sains, Feature, Kisah Inspiratif, Unik, dan Menarik Liputan6 kalo berita gak lengkap buka link di samping https://ift.tt/2SDz8WiBagikan Berita Ini
0 Response to "Petani Australia dan Suku Aborijin Olah Limbah Daging Kanguru Jadi Santapan"
Post a Comment