:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/2764881/original/074095200_1553859884-hitler.jpeg)
Surat terakhir Einstein dikirim pada 1939 untuk seseorang bernama Dr. Maurice Lenz. Pesan itu ditulis saat masifnya penyiksaan kaum Yahudi oleh Nazi dan tepat tiga bulan sebelum Perang Dunia II mulai bergolak. Disinyalir saat itu Einstein sudah tidak berada di Jerman.
Dalam surat tersebut, sang fisikawan menceritakan solidaritas yang dimiliki oleh bangsa Yahudi kepada sesamanya.
"Kekuatan yang menyebabkan orang-orang Yahudi dapat bertahan hidup selama ribuan tahun (adalah) tradisi saling menolong," tulis Einstein.
"Kami tidak memiliki cara lain untuk bertahan diri, selain solidaritas dan pengetahuan bahwa penyebab penderitaan kami adalah suatu hal yang penting dan sakral." lanjutnya.
Sebagaimana diketahui bahwa mulai 1938, bisnis dan bangunan milik umat Yahudi digeledah, dihancurkan, dan dibakar di seluruh Jerman dan Austria. Puncak kasus itu adalah Holocaust pada 1941-1945, di mana sebanyak enam juta umat Yahudi dibantai oleh Nazi dan para sekutunya.
Beruntungnya, Einstein selamat dari kekejaman tersebut. Menurut Sanders, ilmuwan itu sempat melepaskan kewarganegaraan Jerman pada 1933, kemudian pindah ke Amerika Serikat.
from Berita Internasional, Sains, Feature, Kisah Inspiratif, Unik, dan Menarik Liputan6 kalo berita gak lengkap buka link di samping https://ift.tt/2UhGwuRBagikan Berita Ini
0 Response to "4 Fakta Surat Pribadi Einstein tentang Hitler yang Terjual Rp 1,9 Miliar"
Post a Comment