Liputan6.com, Majene - Ambolong, dilaporkan hilang sejak Rabu, 20 Maret 2019 petang. Wanita tua berusia 60 tahun ini sebelumnya pamit untuk buang air besar di pesisir Patai Sendana, di Lingkungan Apoleang Utara, Kelurahan Mosso Dhua, Kecamatan Sendana, Kabupaten Majene, Sulawesi Barat.
"Hingga saat ini Nenek Ambolong yang hilang belum ditemukan," kata Kepala Lingkungan Apoleang Utara, Fajri, Kamis (21/3/2019).
Fajri menjelaskan, sekitar pukul 16.00 Wita, Ambolong pamit untuk buang air besar di pinggir pantai, namun hingga malam tiba Ambolong tak kunjung kembali. Tetangga yang khawatir kemudian berinisiatif untuk mencari Ambolong.
"Kami melakukan pencarian ke kawasan pesisir pantai yang ada disekitar kampung ini," jelas Fajri.
Pencarian yang dilakukan warga hingga larut malam tidak berhasil, Ambolong seolah hilang ditelan bumi dengan cara misterius. Warga pun kemudian berinisiatif melaporkan hilangnya Ambolong kepada pihak kepolisian.
Pada pencarian hari kedua, Tim penyelamat dari Posko SAR kabupaten Majene bahkan turun tangan untuk mencari wanita tua yang hilang tanpa jejak itu. Tim SAR yang dibagi kedalam dua unit ini memperluas area pencarian hingga ke tengah laut.
"Dibagi ke dalam dua SRU (SAR Unit), setiap unit membawa sejumlah perlengkapan jungle rescue lengkap, tas medis, alat komunikasi dan alat penerangan," jelas salah seorang tim pencari.
Informasi yang diterima Liputan6.com, Ambolong memang telah lama menderita stroke. Warga setempat pun menaruh perhatian lebih kepada Ambolong lantaran ia hidup sebatang kara di gubuk kecilnya yang berada di perkampungan pesisir Pantai Sendana.
Saksikan video pilihan berikut:
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Ambolong, Wanita Sebatang Kara yang Hilang Misterius di Pesisir Pantai Majene"
Post a Comment