Liputan6.com, Washington D.C. - Ruang angkasa adalah bagian di Alam Semesta yang hampa udara, kosong, dan sunyi. Tidak ada suara apa pun yang bisa didengar di antariksa, termasuk asteroid yang sedang melesat dengan kecepatan tinggi.
Tetapi para astronom, menggunakan telesko Hubble, mengklaim menemukan planetoid yang menghancurkan dirinya sendiri di angkasa luar. Bagaimana mungkin?
Dikutip dari Science Alert, Jumat (29/3/2019), objek selebar 2,5 mil (4 kilometer) yang disebut 6478 Gault itu pertama kali ditemukan pada tahun 1988. Bentuknya pun terlihat normal, sama seperti 800.000 batuan ruang angkasa lain yang diketahui.
Tetapi pada bulan Januari kemarin, ahli astronomi melihat ada yang aneh dalam survei gambar teleskop Hubble. Gault menjadi 'aktif' dan tumbuh besar, bagian belakang terbakar mirip dengan komet, dan panjangnya membentang lebih dari 500.000 mil (800.000 kilometer).
Beberapa batuan antariksa yang awalnya terlihat seperti asteroid, ditemukan berubah jadi komet ketika melintas dekat matahari. Energi matahari mampu mencairkan es dan senyawa beku lainnya yang tersembunyi di bawah lapisan debu angkasa luar, mengubah material-material itu menjadi gas.
Tak terkecuali dengan asteroid. Panas matahari menyebabkan benda antariksa ini memuntahkan puing-puingnya seperti komet, yang kemudian membentuk ekor panjang dan bercahaya.
Akan tetapi uniknya, Gault tidak masuk dalam kriteria penggambaran itu, karena Gault bersembunyi sekitar 214 juta mil jauhnya dari matahari, dalam orbit berbentuk melingkar di antara Mars dan Jupiter.
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/2764732/original/048722100_1553854314-efek_yorp.jpg)
Dengan kata lain, Gault tidak pernah meluncur dekat dengan matahari. Para ilmuwan pun dibuat kebingungan dan bertanya-tanya 'apakah ada objek lain yang telah menabrak atau bertabrakan dengan Gault?' dan memercikkan api yang berdebu ke seluruh antariksa.
Jawaban Ditemukan
Tanda tanya besar itu pun purna sudah. Berkat berbagai pengamatan yang dilakukan oleh NASA dan Hubble Space Telescope dari European Space Agency (ESA), misteri ini tampaknya terpecahkan.
Mereka mengambil kesimpulan bahwa Gault berputar sendiri agar bisa hancur menjadi berkeping-keping.
"Peristiwa penghancuran diri ini jarang terjadi," Olivier Hainaut, seorang astronom di European Southern Observatory, mengatakan dalam siaran pers.
"Asteroid aktif dan tidak stabil seperti Gault baru sekarang bisa terdeteksi, menggunakan teleskop survei dengan memindai seluruh langit," lanjutnya.
Hainaut dan rekan-rekan peneliti di seluruh dunia telah mengajukan riset tentang penemuan itu kepada Astrophysical Journal Letters, yang kini sudah diterima untuk dipublikasikan di masa depan.
Tim studi tersebut rencananya hendak menentukan perilaku aneh asteroid seperti Gault yang disebut "efek YORP". Istilah ini dicetuskan oleh empat ilmuwan yang menemukan Gault: Ivan Yarkovsky, John O'Keefe, Vladimir Radzievskii, dan Stephen Paddack (YORP adalah singkatan dari nama belakang mereka).
Saksikan video pilihan berikut ini:
DailyTopNews hari ini menyajikan berita seputar alasan Singapura yang tidak menyambut Jokowi dengan bendera RI, dan asteroid berukuran besar yang dekati bumi. Seperti apa berita lengkapnya? Tonton videonya yuk
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Asteroid Ini Meledakkan Dirinya Sendiri Saat di Angkasa Luar"
Post a Comment