Solidaritas warga Negeri Kiwi tidak hanya dalam aksi memakai jilbab pada hari ini. Beberapa saat pasca-insiden penembakan terjadi pada Jumat, 15 Maret lalu, warga Selandia Baru dari berbagai latar belakang agama segera berinisiatif untuk memberikan makanan halal kepada komunitas Muslim.
Aksi bernuansa damai dimulai oleh Yoti Ioannou dan istrinya. Melalui sebuah unggahan di Facebook, mereka menyeru kepada penduduk setempat untuk menyediakan makanan halal bagi keluarga korban, mengutip istus berita Al Jazeera.
Langkah Ioannou dan istri mendapat tanggapan positif, diikuti oleh warga Selandia Baru dari berbagai latar belakang. Mereka membanjiri rumah sakit, mengantre untuk memberikan makan halal kepada keluarga korban sejak Sabtu pagi.
"Kami senang membantu," kata Ioannou. "Kami akan berusaha untuk konsisten memberikan dukungan kepada para keluarga (korban)."
Sementara itu, komunitas Sikh di Christchurh menawarkan bantuan untuk membersihkan jenazah hingga menyiapkan makam bagi korban tewas.
Galang Donasi
Warga juga sempat menggalang donasi berbentuk uang yang mencapai US$ 2,2 juta (sekira Rp 31,39 triliun) dalam waktu 24 jam pasca-insiden. Situs donasi lokal bernama Givealittle dikabarkan sempat down pada Sabtu, 16 Maret 2019.
Selain bantuan finansial, warga memberikan dukungan terhadap muslim lokal yang merasa ketakutan untuk beraktivitas seorang diri. Hal itu disampaikan oleh Lianess Howard, warga asli Wellington, melalui postingan di akun Facebook-nya.
"Jika ada wanita muslim di Wellington merasa tidak aman saat ini - saya akan berjalan bersama Anda, menunggu dan duduk di bus bersama Anda, atau menemani Anda untuk berbelanja," kata Howard.
from Berita Internasional, Sains, Feature, Kisah Inspiratif, Unik, dan Menarik Liputan6 kalo berita gak lengkap buka link di samping https://ift.tt/2FfnKuwBagikan Berita Ini
0 Response to "Nyatakan Solidaritas, Wanita Selandia Baru Ramai-Ramai Pakai Jilbab"
Post a Comment