Sebab itu, ia meminta agar seluruh pihak tak berspekulasi dengan menduga-duga pelaku perusakan. Apalagi, jika isu itu lantas dikaitkan dengan isu SARA.
"Ya, kita masih mengumpulkan saksi-saksi, kemudian bukti-bukti, kan masih didalami. Masih dalam penyelidikan, belum ada indikasi siapa pelakunya," ucap Agus, saat dihubungi, Kamis malam, 21 Maret 2019.
Ia juga meminta agar masyarakat tak terpancing dengan informasi yang tak bisa dipertanggungjawabkan. Ia meminta warga menunggu hasil penyelidikan polisi.
Pada Kamis malam, sejumlah pihak yang terdiri dari kepolisian, TNI, bupati, Kesbangpol, FKUB, sejumlah Ormas Islam dan pihak pemerintah desa Buniayu juga berkoordinasi di Kantor Bupati Banyumas.
Dia menyebut pertemuan ini tak ada kaitan dengan pengungkapan kasus, melainkan hanya koordinasi untuk menjaga agar situasi tetap kondusif. Adapun pengungkapan kasus tetap menjadi wilayah kepolisian.
Masyarakat juga diminta untuk tenang dan tak terpancing dengan isu-isu usai perusakan di tempat ibadah ini. Di sisi lain, seluruh pihak juga mesti meningkatkan kewaspadaan agar peristiwa serupa tak terulang.
"Sudah dikumpulkan agar tak terpancing dengan situasi ini saja. Pak Kapolres, Pak Dandim, Pak Kepala Desa, kumpul tadi. Memberikan imbauan agar tidak terpancing dengan situasi ini," dia menerangkan.
Saksikan video pilihan berikut ini:
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Situasi Banyumas Usai Perusakan Masjid dan TPQ"
Post a Comment