Search

Membangun Kasih dan Toleransi dalam Perayaan Waisak di Candi Muara Takus

Ia menilai, kerukunan umat beragama di Indonesia, khususnya di Riau, harus dijaga dalam suasana yang harmonis.

Rangkaian kegiatan yang dilaksankan pada peringatan Waisak di antaranya, yaitu parade bendera, parade pataka Majelis Buddhayana Indonesia (MBI) oleh 26 provinsi, prosesi air suci, pradaksina, persembahan puja paritta, puja bakti dan meditasi, malam suci waisak dan dana paramita, pemberkahan, penutup puja bakti kemudian dilanjutkan acara festival candi Muara Takus, yakni pelepasan 2.000 lampion.

Gubernur Riau, Syamsuar, yang pertama kali melepaskan lampion, setelah itu diikuti oleh ribuan umat Buddha yang hadir pada acara itu.

Syamsuar mengatakan, Candi Muara Takus merupakan destinasi wisata andalan di Riau. Pemprov Riau berupaya untuk menjaga peninggalan bersejarah itu, seperti bekerjasama dengan Balai Pelestarian Cagar Budaya Batusangkar sebagai UPT Pemerintah Pusat yakni, UPT Ditjen Kebudayaan Kemendikbud RI.

"Kami juga berharap Candi Muara Takus bisa ditetapkan sebagai warisan dunia oleh UNESCO, sehingga bisa menjadi pusat pembelajaran dan destinasi wisata yang di kenal dunia sehingga nantinya bisa membantu meningkatkan ekonomi masyarakat," papar Syamsuar.

Acara itu diharapkan bisa memperkenalkan Candi Muara Takus sebagai peninggalan bersejarah di Riau yang bisa menarik lebih banyak wisatawan untuk berkunjung.

Saksikan video pilihan berikut ini:

Ribuan umat Buddha dari berbagai daerah di Indonesia mengikuti detik-detik Waisak 2563 BE/2019 di pelataran Candi Borobudur Kabupaten Magelang, Jawa Tengah.

Let's block ads! (Why?)

from Berita Daerah dan Peristiwa Regional Indonesia Terbaru kalo berita gak lengkap buka link disamping http://bit.ly/2X2Nrq8

Bagikan Berita Ini

0 Response to "Membangun Kasih dan Toleransi dalam Perayaan Waisak di Candi Muara Takus"

Post a Comment

Powered by Blogger.