:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/2804414/original/046110000_1557756731-IMG_20190513_160013.jpg)
Saat ini, permasalahan utama Rutan dan Lapas di Indonesia adalah over kapasitas. Rata-rata bangunan yang ada menampung jumlah lebih banyak, bahkan kelebihannya mencapai 500 persen.
Selain itu, Yasonna menyebut Indonesia sangat memerlukan Lapas khusus narkoba dengan pengamanan maksimum. Beberapa Lapas itu sedang dibangun, termasuk di Kecamatan Rumbai, Kota Pekanbaru.
"Di Indonesia itu ada 12 ribu lebih narapidana, tujuh ribu lebih itu merupakan kasus narkoba. Ini masalahnya karena bercampur dengan tahanan kasus lain," terang Yasonna.
Menurut pria berdarah Nias ini, tahanan narkoba, terutama kategori bandar dan kurir kelas kakap harus dimiskinkan. Pihaknya sudah meminta ke BNN dan Polri mengusut dengan tindak pidana pencucian uang (TPPU)
"Tahanan narkoba (kalau masih beruang) sangat rentan, bisa menggoda pegawai Rutan dan Lapas memasok barangnya," sebut Yasonna.
Dengan selesainya Lapas Narkoba di Pekanbaru, ditambah dengan TPPU, penegakan hukum lebih maksimal. Lapas itu nantinya juga bisa mengatasi over kapasitas di Riau dan beberapa daerah lainnya.
"Saya cek pembangunannya, kalau selesai bisa menampung seribu tahanan. Kalau dimaksimalkan lagi, bisa dua hingga tiga ribu tahanan ditempatkan," tegas Yasonna.
Menjelang Lapas Narkoba Pekanbaru dan beberapa daerah lainnya selesai, Yasonna bakal memindahkan bandar dan kurir narkoba kelas kakap ke Lapas Nusakambangan.
"Kalau untuk pemakai sebaiknya direhap saja, tidak dicampur. Saat ini ada lima juta pemakai, ini masalah kita semua untuk menekan agar ketersediaan narkoba tidak dipakai," kata Yasonna.
from Berita Daerah dan Peristiwa Regional Indonesia Terbaru kalo berita gak lengkap buka link disamping http://bit.ly/2vUflZdBagikan Berita Ini
0 Response to "Menteri Yasonna Minta Gubernur Riau Bantu Pembangunan Rutan Siak"
Post a Comment