Liputan6.com, Padang - Semburat fajar sudah muncul di ufuk timur. Suhu cukup dingin menelusup jaket tebal dan tetap membuat tubuh menggigil. Perjalanan pendaki tetap berlanjut menuju puncak Gunung Talang.
Perjalanan menuju puncak tidak lama, sekitar satu jam. Setiba di atas, menyeduh kopi panas sembari menyaksikan terbitnya matahari adalah hal yang pantas disyukuri.
Pengalaman mendaki gunung dengan pemandangan yang luar biasa ditemani secangkir kopi panas tidak bisa dinikmati semua orang.
Gunung Talang yang terletak di Kabupaten Solok, Sumatera Barat punya daya tarik luar biasa. Terlebih, pagi para pendaki yang ketagihan ketinggian.
Memiliki ketinggian 2.597 Meter di Atas Permukaan Laut (MDPL), berada di atas gunung bak berada di negeri di atas awan. Dari ketinggian puncak Gunung Talang, pendaki bisa melihat tiga danau yang terletak di kaki gunung dan hamparan kebun teh yang menyejukkan mata.
Satu hal yang berbeda di Gunung Talang dibanding gunung-gunung berapi lainnya di Sumatera Barat adalah, gunung ini memiliki hutan mati nan eksotis akibat erupsi pada 2007 lalu. Kemudian jalur pendakian Gunung Talang cukup menantang adrenalin dengan medan yang bervariasi.
Gunung Talang bisa di lalui dari beberapa jalur, yaitu Jalur Batu Bajanjang Kabupaten Solok dan via Air Batumbuk. Walaupun perjalanan via Air Batumbuk tidak sepanjang jalur Batu Bajanjang pendakian di Air Batumbuk tetap sukses menantang adrenalin.
Simak video pilihan berikut ini:
Gunung Talang Ramah untuk Pendaki Pemula
Posko untuk mengurus izin masuk yakni di Jorong (Desa) Air Batumbuk atau berada sekitar 40 kilometer dari timur Kota Padang. Posko ini dapat ditempuh dengan perjalanan menggunakan kendaraan bermotor selama tiga jam.
Perjalanan menuju puncak cukup menyenangkan. Jalur pendakian dimulai dengan melewati hamparan kebun teh yang luas dengan jalanan yang masih datar dan sedikit menanjak. Pendakian melalui jalur ini umumnya membutuhkan waktu sekitar tiga hingga lima jam tergantung kondisi di lapangan.
Bagi yang ingin menikmati alam dan tidak ingin kekurangan air, Gunung Talang adalah jawabannya. Di R54 sumber air selalu ada karena di tengah-tengah tempat berkemah ada sungai kecil selebar satu meter yang mengalir meskipun sedang musim kemarau.
Biasanya pendaki akan berkemah dulu di R4 sebelum melanjutkan perjalanan menuju puncak Gunung Talang esok harinya. Camping ground di area ini cukup luas dan pemandangan dari sini pun bagus.
Seorang pendaki di Gunung Talang, Nova Amelia asal Kota Medan mengatakan gunung satu ini tidak terlalu tinggi dan jalurnya cukup bervariasi sehingga cocok bagi pemula seperti dirinya.
"Saya belum lama menggeluti dunia pendakian, Gunung Talang adalah tempat paling tepat untuk melatih fisik agar terbiasa mendaki gunung," kata mahasiswi salah satu perguruan tinggi di Padang itu kepada Liputan6.com.
Negeri Atas Awan Gunung Talang
Sesampai di tempat berkemah, Nova berpesan jangan lupa beristirahat dan makan yang cukup setelah beberapa jam menguras tenaga untuk mencapai R54. Esok hari perjalanan akan kembali dimulai menuju puncak.
Perjalanan menuju puncak akan melewati cadas dan hutan mati. Ketika melewati cadas Gunung Talang pendaki mesti berhati-hati karena jalur merupakan bebatuan dan tanjakan yang cukup tinggi dan kemiringan hingga 50 derajat.
Di hutan mati pendaki biasanya mengabadikan momen bersama rombongan karena tempatnya yang unik dan cocok untuk beristirahat setelah mendaki cadas yang cukup menguras tenaga.
Nah bagi pendaki yang membawa "hammock" bisa bersantai sejenak dengan memasangnya di antara pepohonan yang sudah mati tersebut.
Tidak jauh dari hutan mati, pendaki akan sampai di puncak Gunung Talang. Seperti gunung lainnya, di puncak Gunung Talang negeri di atas awan sangat mempesona.
Dari puncak terlihat pemandangan Kabupaten Solok dan Tiga danau, yakni Danau Kembar dan Danau Talang. Kemudian jika cuaca cerah juga terlihat puncak Gunung Kerinci, Jambi.
Pesona Gunung Talang sudah pasti menarik perhatian para pencinta alam dan petualangan serta pastikan gunung berapi ini tercatat dalam daftar destinasi selanjutnya.
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Sensasi Pagi Hutan Mati dan Pesona Tiga Danau Gunung Talang"
Post a Comment