Search

Ritual Unik Penyelamatan Paus di Lembata NTT

Masyarakat Lembata meyakini Paus Biru tidak boleh diburu. Di pantai Selatan Lamalera ada tradisi perburuan paus jenis tertentu secara tradisional. Pusat hidup dan kehidupan adalah paus. Ekonomi, spiritualitas, sosial, komunal pusarannya paus. 

Kepala Balai Kawasan Konservasi Perairan Nasional(BKKPN), Ikram M. Sangadji mengatakan, ritual terbesar dalam perburuan paus adalah setiap tanggal 28 April saat ritual musim melaut dibuka. 

"Ritualnnya dari penyucian di laut hingga doa bersama," katanya. 

Bagi warga Lamalera kehadiran paus adalah berkah untuk kehidupan. Kehadiran paus juga dipercayakan dimulainya masa musim tanam. 

"Di Teluk Waienga musim tanam dimulai, ini berkah karena warga hampir 100% bertani walau punya laut. Kebun harus mulai disiapkan mulai ditanam, jagung dan kacang tanah dan hijau," imbuh Ikram.

Dia menyebut Tanjung Nuhanera, di Kawasan Teluk Waienga adalah salah satu lokasi wisata bahari. Lokasi ini sering menjadi tujuan para wisatawan dari luar negeri untuk diving, snorkeling atau sekedar berjemur dan bersantai. 

Lokasi ini pada tahun 2014 menjadi pusat pelaksanaan kegatan Rally Wisata Bahari tahun 2014 yang melibatkan 14 Desa yang berada diseputaran Teluk Waienga, mencakup Kecamatan Ile Ape, Ile Ape Timur dan Lebatukan.

Perburuan Tradisional

Tradisi penangkapan paus oleh masyarakat di Desa Lamalera, Kecamatan Wulandoni, Kabupaten Lembata sudah ada sejak abad 16. Perburuan ikan paus ini dilakukan oleh penduduk pria Lamalera yang sudah dewasa serta dianggap memiliki kemampuan (biasanya setiap keluarga mewakilkan satu anggota keluarganya). 

Sebelum berburu, mereka semua memanjatkan doa-doa diberi keberhasilan dalam perburuan Ikan paus. Presentasi keberhasilan penangkapan ikan paus ini tak tinggi, karena metode perburuan menggunakan cara tradisional. Yaitu dengan menancapkan tombak ke badan ikan paus.

Perburuan paus biasanya dimulai bulan April hingga Mei, perburuan dilakukan menggunakan perahu yang terbuat dari kayu yang disebut “Paledang”, Orang yang bertugas menikam paus disebut “Lama fa”, Lama fa nantinya akan berdiri di ujung perahu dan untuk menikam paus. Lama fa akan melompat dan menikamkan tombak “tempuling” pada paus.

Daging paus yang diperoleh dari perburuan ini nantinya akan dibagikan kepada seluruh penduduk sesuai besar kecilnya jasa wakil anggota keluarga mereka dalam proses perburuan pausnya. Selain hasil daging, masyarakat juga memanfaatkan minyak paus sebagai minyak urut, bahan obat dan bahan bakar untuk pelita atau lampu teplok.

Paus yang hamil dan kecil tak akan diburu, hal itu dilakukan untuk tetap menjaga populasi paus di daerah Lamalera.

Let's block ads! (Why?)

from Berita Daerah dan Peristiwa Regional Indonesia Terbaru kalo berita gak lengkap buka link disamping https://ift.tt/2MtiFVd

Bagikan Berita Ini

Related Posts :

0 Response to "Ritual Unik Penyelamatan Paus di Lembata NTT"

Post a Comment

Powered by Blogger.