Presiden Donald Trump mengatakan bahwa Amerika Serikat akan meningkatkan jumlah senjata nuklirnya--sebuah pernyataan yang dinilai akan membangkitkan kembali perlombaan persenjataan nuklir (nuclear arms race) antara AS dan Rusia.
"Sampai semua negara sadar atas apa yang mereka lakukan, kami (AS) akan menambahnya (senjata nuklir)," kata Trump, seperti dikutip dari CNN, Selasa 23 Oktober 2018.
Pernyataan itu diungkapkan Trump usai dirinya mengumumkan akan menarik AS keluar dari perjanjian pengendalian nuklir dengan Rusia.
Trump, pada 20 Oktober, mengatakan bahwa AS "akan menghentikan perjanjian itu dan kami akan keluar," ujarnya merujuk pada Traktat Intermediate-Range Nuclear Forces (INF) yang diteken AS dan Uni Soviet (negara pendahulu Rusia) pada 1987.
Donald Trump mengatakan bahwa Rusia telah "melanggar" Traktat INF dengan terus mengembangkan senjata nuklir. "Amerika Serikat tidak akan membiarkan Rusia lolos begitu saja (dari pelanggaran itu) sementara mereka terus mengembangkan senjata. Kami tidak akan membiarkannya," lanjut Trump pada 20 Oktober lalu.
Oleh karenanya, Trump merencanakan agar AS melakukan hal serupa, sambil berharap bahwa Rusia akan merespons dengan menghentikan proyek pengembangan rudal nuklirnya.
"Kami akan membuatnya (senjata nuklir) sampai mereka (Rusia) sadar. Dan ketika mereka sadar dan semua pihak mulai bertindak cerdas (dengan menghentikan pengembangan senjata nuklir), maka kami akan berhenti. Tak sekadar berhenti, kami akan menguranginya (senjata nuklir), yang mana saya sangat menyukainya," kata Trump pada Senin 22 Oktober 2018.
Menurut data Federation of American Scientists, Rusia memiliki sekitar 7.000 senjata nuklir, sementara Amerika Serikat memiliki sekitar 6.800.
from Berita Internasional, Sains, Feature, Kisah Inspiratif, Unik, dan Menarik Liputan6 kalo berita gak lengkap buka link di samping https://ift.tt/2ArzuJaBagikan Berita Ini
0 Response to "Balas Niat AS, Vladimir Putin: Rusia Akan Taruh Rudal Nuklir di Eropa"
Post a Comment