:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/2407183/original/092234200_1542098746-IMG-20181113-WA0007.jpg)
Liputan6.com, Yogyakarta - Ratu Jogja yang merupakan permaisuri Sultan HB X, GKR Hemas meluangkan waktunya untuk mendongeng di hadapan ratusan anak SD dan orangtua di panggung terbuka hutan Pinus Mangunan, Imogiri, Bantul, Minggu 11 November 2018.
Ada dua judul dongeng yang dibacakan oleh GKR Hemas, yakni Monster Dur-Dur dan Tumpeng Raksasa. Keduanya memiliki pesan moral yang berbeda.
Monster Dur-Dur bercerita tentang durian yang tidak panen selama dua musim di sebuah desa. Anak-anak berpikir durian tidak panen karena tidak ada monster Dur-Dur. Mereka mencari monster itu di kebun durian.
Setibanya di kebun durian, mereka bertemu dengan kakek pemilik kebun. Oleh sang kakek, anak-anak diajak ke kebun dan membersihkan sampah yang berserakan. Setelah kebun bersih, muncullah monster Dur-Dur.
Ternyata monster Dur-Dur adalah kumpulan kelelawar. Hewan ini diperlukan untuk membantu bunga durian menjadi buah. Selama ini pohon durian tak berbuah karena kebun kotor tertutup sampah.
Dongeng kedua yang dibacakan GKR Hemas bercerita tentang pembuatan tumpeng raksasa setinggi dua meter. Si pembuat tumpeng tidak sanggup membuat sendirian. Akhirnya, penduduk desa pun ikut membantu.
"Pentingnya gotong royong dalam mengerjakan sesuatu, sikap ini harus terus dibangun," ujar GKR Hemas.
Dongeng itu juga mengandung pesan dalam bergotong royong tidak boleh membeda-bedakan laki-laki dan perempuan. Semua harus terbiasa bekerja sama tanpa membeda-bedakan jenis kelamin.
from Berita Daerah dan Peristiwa Regional Indonesia Terbaru kalo berita gak lengkap buka link disamping https://ift.tt/2zVN6eiBagikan Berita Ini
0 Response to "Kisah Ratu Jogja Mendongeng Monster Dur-Dur di Hutan Pinus Mangunan"
Post a Comment