Alam terbuka menjadi tempat yang mengasyikan untuk bermain. Karena anak-anak bisa dengan leluasa bermain tanpa terbatas ruang, sehingga tidak terbatas hanya dengan bermain gawai.
“Untuk saat ini kami mencoba menggugah kembali agar anak-anak mau berkegiatan di lapangan dan untuk sedikit menghindar dari ponse, agar tidak kecanduan dengan gawai,” ujarnya.
Dia pun yakin, dolanan anak tradisional, tentunya dapat memunculkan kebersamaan, kerukunan dan kerjasama antar anak. Anak juga dilatih untuk bersosialisasi dengan rekan sebayanya juga mengenal berbagai permainan tradisional yang dapat dimainkan di waktu senggang bersama teman-temannya.
“Kalau di alam terbuka seperti ini jadi kerjasama muncul kembali, anak-anak di sini secara tidak langsung belajar bersosialisasi dan bermain dengan anak-anak yang lain tanpa terganggu dengan ponsel,” dia menerangkan.
Sekretaris Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Purbalingga, Sri Kuncoro mengatakan Festival Dolanan Anak Tahun 2018 ini, diikuti oleh perwakilan dari 18 kecamatan se-wilayah Kabupaten Purbalingga. Satu kontingen mengirimkan 20 anak beserta bina damping.
“Ada dua lokasi yang disediakan dalam festival ini tempat untuk festival dolanan anak dan lokasi permainan tradisional jaman dulu yang sudah disiapkan teman-teman Dresanalan,” kata Sri Kuncoro.
Ternyata, Festival permainan anak ini juga pernah diadakan tiga tahun yang lalu dengan konsep acara yang berbeda. Saatitu, festival dilangsungkan di dalam ruangan.
Namun tahun ini para seniman di Kabupaten Purbalingga membuat konsep ruang terbuka sebagai tempat Festival Dolanan Bocah. Alam terbuka, akan memacu anak untuk berinteraksi dengan rekan dan juga alam sekitar.
“Kami akan menjadikan agenda ini sebagai agenda rutin tahunan,” dia menambahkan.
Sri Kuncoro pun berharap, setelah mengikuti festival permainan anak ini, mereka tidak lagi terlalu asyik bermain dengan gawainya. Dia pun yakin permainan anak membawa energi posititif bagi anak.
Dalam permainan yang interaktif itu, anak-anak belajar bergotong royong dan bersama-sama meluangkan waktu untuk berinteraksi. Kemudian, bakal timbul rasa kebersamaan dan juga rasa mencintai seni tradisional.
from Berita Daerah dan Peristiwa Regional Indonesia Terbaru kalo berita gak lengkap buka link disamping https://ift.tt/2LdaOYSBagikan Berita Ini
0 Response to "Melawan Badai Gawai dengan Dolanan Bocah"
Post a Comment