Search

Vladimir Putin Ingin Musik Rap Dikendalikan di Rusia, Apa Alasannya?

Liputan6.com, Moskow - Presiden Rusia Vladimir Putin telah meminta pemerintahnya untuk "mengendalikan" musik rap dan yang sehaluan, seiring semakin maraknya musik itu di seluruh penjuru Rusia.

Pihak berwenang telah menindak para rapper yang dianggap sebagai ancaman terhadap budaya negara, tapi Putin mengatakan melarang mereka tampil malah akan membuat mereka lebih populer.

"Jika tidak mungkin untuk dihentikan, maka kita harus membimbing dan mengarahkannya," ujar Presiden Vladimir Putin dalam sebuah forum di St Petersburg pada 15 Desember 2018, seperti dikutip dari ABC Indonesia, Rabu (19/12/2018).

Putin khawatir musik rap merusak pikiran anak-anak muda dengan bahasa kasar dan penggambaran pergaulan bebas serta penggunaan narkoba.

"Obat-obatan adalah yang paling mengkhawatirkan. Mereka mengantarkan pada degradasi bangsa," kata Presiden Rusia.

Namun gelombang musik rap yang baru ini juga telah menjadi bentuk protes terhadap Pemerintah.

Banyak rapper mendapat popularitas lewat menyalurkan rasa frustrasi kaum muda, rap tentang politik, kemiskinan, korupsi, dan kebrutalan polisi.

Salah satunya adalah Husky, seorang rapper berusia 25 tahun yang lagu-lagunya mengejek Pemerintah yang mengawasi warga sepenuhnya.

"Aku akan menyanyikan lagu, lagu yang paling jujur!" dalam salah satu liriknya.

Ia ditangkap bulan November lalu dan dijatuhi hukuman 12 hari penjara.

Kasus Husky

Husky, yang nama aslinya Dmitry Kuznetsov, ditangkap setelah melakukan pertunjukan dadakan di kota selatan Krasnodar pada November.

Ia seharusnya melakukan konser, tapi kemudian dibubarkan setelah pihak berwenang memperingatkan bahwa tindakannya memiliki elemen "ekstremisme".

Husky kemudian memindahkan konsernya ke klub lain, tetapi digagalkan lagi dengan aliran listrik yang dimatikan dan semua orang dipaksa keluar.

Ia kemudian naik ke atap mobil yang dikelilingi oleh ratusan penggemarnya dan mulai melantunkan lirik lagu-lagunya, sebelum dibawa pergi oleh polisi.

Di pengadilan, Husky mengatakan dirinya terpaksa menggelar penampilan di jalanan karena konsernya telah dibatalkan tanpa penjelasan. Ia mengatakan bersedia membayar kompensasi atas kerusakan apapun pada kendaraan.

"Saya bertindak sedemikian rupa karena ... saya merasa berkewajiban untuk berbicara dengan orang-orang yang telah membeli tiket," katanya kepada pengadilan.

Pada akhirnya, ia dijatuhi hukuman 12 hari penjara karena perusakkan, tetapi dibebaskan empat hari kemudian, selang beberapa jam sebelum sejumlah seniman hip hop lainnya berencana menggelar protes atas penahannya lewat sebuah konser solidaritas di Moskow, Rusia.

Simak video pilihan berikut:

Peningkatan kerja sama ekonomi antara Indonesia dan Rusia menjadi isu utama yang diangkat Presiden Joko Widodo dalam pertemuan bilateral dengan Presiden Rusia, Vladimir Putin.

Let's block ads! (Why?)

from Berita Internasional, Sains, Feature, Kisah Inspiratif, Unik, dan Menarik Liputan6 kalo berita gak lengkap buka link di samping https://ift.tt/2R5zx6P

Bagikan Berita Ini

0 Response to "Vladimir Putin Ingin Musik Rap Dikendalikan di Rusia, Apa Alasannya?"

Post a Comment

Powered by Blogger.