Search

Kotak Hitam Ethiopian Airlines Ditemukan

Liputan6.com, Addis Ababa - Dua perekam data penerbangan dari Ethiopian Airlines ET 302 ditemukan pada Senin 11 Maret 2019, sehari setelah pesawat nahas itu jatuh dan menewaskan 157 orang di dalamnya pada Minggu kemarin.

Digital Flight Data Recorder (DFDR) dan Cockpit Voice Recorder (CVR) dari pesawat tersebut telah ditemukan dari puing-puing pesawat, Ethiopian Airlines mengatakan dalam sebuah pernyataan, dilansir CNN, Selasa (12/3/2019).

Dua temuan itu akan memungkinkan para penyelidik dan ahli mengumpulkan data tentang saat-saat terakhir penerbangan demi membantu menjelaskan mengapa penerbangan ET 302 yang menggunakan Boeing 737 MAX 8 baru bisa jatuh hanya beberapa menit setelah lepas landas.

Penerbangan ET302 ke Nairobi baru saja berangkat dari ibukota Ethiopia, Addis Ababa, Ahad ketika melaporkan masalah teknis dan meminta izin untuk kembali. Burung besi itu tak pernah tiba. Pesawat dengan nomor registrasi ET-AVJ itu berakhir di sebidang tanah di dekat kota Bishoftu, yang berjarak 62 kilometer tenggara Addis Ababa.

Dengan investigasi yang sedang berlangsung, beberapa negara telah menangguhkan penggunaan pesawat baru Boeing 737 MAX 8 di tengah kekhawatiran tentang keselamatannya.

Pada Senin 11 Maret, Administrasi Penerbangan Sipil Tiongkok memerintahkan agar semua jet Boeing 737 MAX 8 penerbangan domestik turun dari udara pukul 18.00 waktu setempat, karena prinsipnya "toleransi nol untuk bahaya keselamatan."

China memiliki salah satu armada Boeing 737 MAX 8 terbesar di dunia, yang mengoperasikan 97 pesawat, menurut media yang dikelola pemerintah.

Langkah itu diikuti oleh pengumuman dari Ethiopian Airlines bahwa maskapai mengandangkan seluruh armada Boeing 737 MAX 8 sebagai "tindakan pencegahan ekstra."

Cayman Airways juga mengatakan pada hari Senin bahwa mereka akan mengandangkan "pesawat Boeing 737 MAX 8 baru ... hingga informasi lebih lanjut diterima."

Kementerian Perhubungan Republik Indonesia juga memerintahkan semua pesawat Boeing 737 MAX 8 akan dikandangkan Senin, "untuk memastikan bahwa pesawat yang beroperasi di Indonesia dalam kondisi layak terbang."

Kecelakaan hari Minggu kemarin menandai kedua kalinya dalam waktu kurang dari enam bulan bahwa sebuah pesawat Boeing baru telah jatuh hanya beberapa menit dalam penerbangan. Penerbangan Lion Air JT 610 berpesawat Boeing 737 MAX 8 jatuh di atas Laut Jawa pada Oktober lalu, menewaskan 189 orang di dalamnya.

Kedua crash sedang diselidiki. Tidak ada bukti hubungan antara keduanya, tetapi kesamaan dalam insiden telah mendorong kehati-hatian di beberapa maskapai.

Ethiopian Airlines milik negara adalah salah satu kelompok penerbangan terkemuka di Afrika, dan maskapai terbesar di benua ini dengan jumlah penumpang.

Pemerintah Kenya dan Ethiopia mengumumkan tim tanggap bencana bersama pada hari Senin untuk menyelidiki kecelakaan itu. Sekretaris Kabinet Kenya untuk Transportasi James Macharia menggambarkannya sebagai "penyelidikan yang sangat kompleks."

Dalam sebuah pernyataan pada hari Minggu, Boeing mengatakan "sangat sedih" mendengar tentang hilangnya nyawa dalam kecelakaan pesawat Ethiopian Airlines.

"Tim teknis Boeing akan melakukan perjalanan ke lokasi kecelakaan untuk memberikan bantuan teknis di bawah arahan Biro Investigasi Kecelakaan Ethiopia dan Dewan Keselamatan Transportasi Nasional AS," kata pernyataan itu.

Simak video pilihan berikut:

Pesawat Ethiopian Airlines tujuan Nairobi, Kenya, jatuh tak lama setelah lepas landas. Sekitar 149 penumpang dan 8 kru pesawat berada di dalamnya.

Let's block ads! (Why?)

from Berita Internasional, Sains, Feature, Kisah Inspiratif, Unik, dan Menarik Liputan6 kalo berita gak lengkap buka link di samping https://ift.tt/2SXoY2E

Bagikan Berita Ini

0 Response to "Kotak Hitam Ethiopian Airlines Ditemukan"

Post a Comment

Powered by Blogger.