Search

NASA: Bakteri dan Mikroba 'Menyerang' Stasiun Angkasa Luar Internasional

Peneliti menemukan organisme Bumi yang diklaim sanggup bertahan hidup di luar International Space Station (ISS). Organisme ini tidak mati selama 533 hari berada dalam ruang hampa udara, radiasi ultraviolet yang intens, dan variasi suhu yang ekstrem.

Para ilmuwan menyimpulkan, penemuan tersebut bisa menjadi pertanda bahwa kehidupan lain kemungkinan bisa eksis di Mars.

Dari semua planet di Tata Surya, Mars dikatakan berpeluang menjadi tempat yang mempunyai pendukung untuk kehidupan. Tapi Planet Merah juga dikatakan sangat tidak ramah: berdebu, gersang, gravitasi dan oksigen yang rendah, ada radiasi kuat karena atmosfernya tipis, dingin dan rusak karena badai debu yang membuat planet ini menjadi gelap.

"Kami belum mendeteksi kehidupan di sana, tetapi ada beberapa cara agar kami dapat menguji seberapa layak kondisi di Mars. Salah satunya adalah mencari kehidupan di lingkungan seperti Mars di Bumi," demikian menurut artikel yang diterbitkan disitus Science Alert.

German Aerospace Center (DLR) memimpin percobaan yang disebut BIOMEX ini, di mana organisme seperti bakteri, ganggang, lumut dan jamur terpapar pada kondisi mirip Mars di atas ISS.

Secara teoritis, Mars memiliki banyak hal yang melibatkan kehidupan, termasuk atmosfer, unsur-unsur seperti karbon, hidrogen, oksigen, nitrogen, belerang dan fosfor, es air, dan bahkan mungkin cairan sperti air minum.

Jadi, organisme dibudidayakan di tanah tiruan Mars, kemudian mereka ditempatkan di luar ISS di fasilitas Expose-R2.

Let's block ads! (Why?)

from Berita Internasional, Sains, Feature, Kisah Inspiratif, Unik, dan Menarik Liputan6 kalo berita gak lengkap buka link di samping http://bit.ly/2OVLb0q

Bagikan Berita Ini

0 Response to "NASA: Bakteri dan Mikroba 'Menyerang' Stasiun Angkasa Luar Internasional"

Post a Comment

Powered by Blogger.