Search

Pagi Tak Lagi Galau di Botania Garden Purbalingga

Petani tetap menggarap kebunnya sendiri-sendiri. Pengelola hanya mengatur kunjungan wisatawan ke kebun yang sudah siap panen.

Untuk melayani wisatawan, Abdi bersama teman-temannya sudah membagi tugas. Mulai yang mengatur parkir kendaraan, pemandu kebun, tenaga pemasaran, ahli pertanian yang bisa menjelaskan cara memetik buah yang benar hingga cara budidayanya dan khasiat dari buah itu.

"Kebetulan ada satu teman kami yang pernah belajar di agrowisata buah di Plantera Fruits Paradise, Kendal," dia menjelaskan.

Sejak berdiri pada Maret 2017 silam, Botania Garden terus membenahi sarana wisata dan wahana wisata yang baru. Tidak hanya kebun buah saja, namun menambah wahana arena bermain anak, terapi ikan, arena outbound dan yang mulai soft opening arena bermain dengan binatang atau Play with Animal.

"Untuk arena play with animal ini sasarannya kepada anak-anak. Mereka nantinya bisa berwisata edukasi dan bermain dengan kambing, angsa, kelinci, burung dara, ayam kate, dan kalkun," ucapnya.

Seorang petani yang tergabung dalam Botania Garden, Ahmad Riyadi merasa beruntung dengan sistem yang diterapkan di Botania Garden. Sebab, Ahmad mendapat pendapatan lebih dari harga buah jika dijual ke tengkulak.

Ahmad kini mengelola tanaman jeruk sekitar 50 ubin atau setara dengan 700 meter persegi dan 800 meter persegi tanaman jambu citra. Jambu Citra mulai berbuah saat berumur 2,5 tahun.

"Dalam satu minggu bisa menjual buah jambu sekitar 5-6 kuintal. Harga per kilogramnya sekitar Rp 12 ribu, jadi mendapat pendapatan sekitar Rp 6 juta – Rp 7,2 juta," ucap Ahmad.

Let's block ads! (Why?)

from Berita Daerah dan Peristiwa Regional Indonesia Terbaru kalo berita gak lengkap buka link disamping http://bit.ly/2VOxtPQ

Bagikan Berita Ini

0 Response to "Pagi Tak Lagi Galau di Botania Garden Purbalingga"

Post a Comment

Powered by Blogger.