Agus Harimurti Yudhyono adalah sosok pertama yang memperkenalkan tradisi politik baru ini ketika ia kalah dalam pilkada putaran pertama di DKI Jakarta. Beberapa jam setelah hasil penghitungan cepat atau quick count beberapa lembaga survei menunjukkan bahwa ia jauh tertinggal dibanding dua pasangan lain yaitu Basuki Tjahaya Purnama-Djarot Saiful Hidayat dan Anies Baswedan-Sandiaga Uno, Agus Harimurti menyampaikan pidato kekalahannya.
"Secara ksatria dan lapang dada, saya terima kekalahan di pilkada ini. Sekali lagi, secara ksatria dan lapang dada, saya terima kekalahan di pilkada gubernur DKI Jakarta. Allah belum izinkan saya dan ibu Sylvi (cawagub yang mendampinginya) untuk pimpin Jakarta. Tapi saya yakin rencana Allah selalu lebih baik dan benar dari rencana manusia. Saya akan dharma baktikan hidup saya untuk memajukan Indonesia," ujar tokoh muda ini di Wisma Proklamasi, Jakarta Pusat.
Ketika itu Agus – yang juga putra sulung mantan presiden Susilo Bambang Yudhoyono ini – mengatakan telah menghubungi kedua pasangan calon gubernur dan calon wakil gubernur untuk menyampaikan ucapan selamat.
Partai Solidaritas Indonesia PSI menjadi partai pertama yang juga memulai tradisi baru mengakui kekalahan dengan ksatria dalam pemilihan presiden tahun ini. Hanya beberapa jam setelah hitung cepat yang dilakukan sejumlah lembaga survei menunjukkan PSI tidak akan lolos ke DPR karena tidak mencapai ambang batas suara empat persen, Ketua Umum PSI Grace Natalie menyampaikan pidato kekalahannya.
"Kami telah berjuang dengan apa adanya. Kami tidak akan menyalahkan siapa-siapa. Kader, pengurus, caleg kami telah bekerja keras siang dan malam meyakinkan rakyat," dan karenanya "keputusan rakyat melalui mekanisme demokrasi ini harus kami terima dan hormati," tegasnya.
Hasil rekapitulasi suara nasional yang diumumkan KPU Selasa dini hari (21/5) memang menunjukkan PSI meraih 2.650.361 atau 1,89% suara; yang berarti tak cukup membawa partai ini melaju ke Senayan. PSI tak sendiri. Ada Perindo (2,67%), Partai Berkarya (2,09%), Partai Hanura (1,54%), PBB (0,79%), Partai Garuda (0,50%) dan PKPI (0,22%) yang juga tak lolos ke DPR. Tetapi hanya PSI yang secara ksatria mengakui kekalahannya itu.
from Berita Internasional, Sains, Feature, Kisah Inspiratif, Unik, dan Menarik Liputan6 kalo berita gak lengkap buka link di samping http://bit.ly/2Kbzzq3Bagikan Berita Ini
0 Response to "Menjadi Tradisi AS, Budaya Mengaku Kalah Ada di Indonesia?"
Post a Comment