:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/2807429/original/057797300_1557995910-32a559c98f30428c86c3ca36b1360648_18.jpg)
Di Sao Paulo, ribuan pengunjuk rasa menduduki pusat kota selama berjam-jam, meneriakkan "Bolsonaro out!", dan memegang spanduk bertuliskan "my weapon is my education" (senjata saya adalah pendidikan).
Marcus Vinicius, pria berumur 19 tahun, adalah salah satu demonstran dari sekelompok besar mahasiswa dari University of Sao Paulo --salah satu kampus paling bergengsi di Brasil.
"Menteri mengatakan, kami hanya berpesta, maka saya ingin mengundangnya untuk datang ke sekolah kami dan melihat apa yang kami hasilkan setiap hari," ujar Vinicius kepada Al Jazeera, merujuk pada pernyataan Menteri Pendidikan yang berbunyi bahwa internal universitas kondisinya amburadul.
Vinicius dari jurusan manajemen publik, menekankan tempat dia mengenyam ilmu telah banyak melakukan sejumlah penelitian, terutama untuk pasca sarjana.
Dalam sidang kongres tentang keputusan Kementarian Pendidikan, Abraham Weintraub (Menteri Pendidikan) menyampaikan, "Tidak ada pemotongan, hanya kontinjensi (suatu keadaan yang masih diliputi oleh ketidakpastian mengenai kemungkinan diperolehnya laba atau rugi oleh suatu lembaga, yang baru akan terselesaikan dengan terjadi atau tidak terjadinya satu atau lebih peristiwa di masa yang akan datang)."
Dia menambahkan, itu adalah bagian dari rencana penghematan pemerintah dan semua dana dapat dipulihkan jika ekonomi di Brasil tumbuh.
Di sisi lain, politisi oposisi menuduh Weintraub dan pemerintahan Bolsonaro memanfaatkan dana dari pemotongan anggaran pendidikan untuk memajukan agenda mereka.
Di Brasil, anggaran untuk universitas dibagi menjadi dua, yaitu pengeluaran wajib dan pengeluaran "bebas".
Pengeluaran wajib meliputi gaji para pengajar (guru, dosen, dan ilmuwan) dan dana pensiun yang tidak dapat dikurangi oleh pemerintah.
Sedangkan pengeluaran "bebas" mencakup tagihan air, listrik, dan rusun untuk mahasiswa asing atau pekerjaan pemeliharaan gedung (seperti kampus, laboratorium, dan sebagainya).
Pemotongan yang baru-baru ini diumumkan akan memangkas 30 persen dana ke biaya pengeluara diskresioner (biaya yang dapat dinaikkan dan diturunkan sesuai dengan keputusan manajemen). Ini mewakili potongan sekitar US$ 1,8 miliar atau 3,4 persen dari total anggaran tahunan untuk universitas, menurut Kementerian Pendidikan.
from Berita Internasional, Sains, Feature, Kisah Inspiratif, Unik, dan Menarik Liputan6 kalo berita gak lengkap buka link di samping http://bit.ly/2JHeRhjBagikan Berita Ini
0 Response to "Protes Pemotongan Anggaran Pendidikan, Guru dan Murid di Brasil Demo"
Post a Comment