Search

Ngeri, Tulang Manusia Marak Dijual di Instagram

Liputan6.com, California - Perdagangan tulang manusia di media sosial kini kian merebak. Fakta ini disebabkan karena penjualan, pembelian, dan perdagangannya dilegalkan di Amerika Serikat. Namun tidak sembarang orang yang bisa mendapatkannya. Ada beberapa ketentuan.

Kerangka penduduk asli Amerika dilindungi oleh Native American Graves and Repatriation Act (NAGPRA), dan setiap negara bagian memiliki aturan berbeda tentang praktik jual-beli tulang belulang manusia di pasar, atau dikirimkan melalui jalur negara.

Asalkan pembeli mampu membayar langsung dengan uang tunai, maka ia dapat memesan kerangka asli manusia yang baru dibersihkan atau tulang "antik" dalam hitungan menit.

Tidak ada hukum atau pengawasan federal untuk penjualan pribadi semacam itu. Toko online yang berbasis di Los Alamitos, California, adalah salah satu yang melakukan perdagangan ini. Pelapak atas nama Bone Room tersebut menjamin pembeli dengan meyakinkan bahwa adalah sesuatu yang sangat sah untuk memiliki dan menjual tulang manusia di Negeri Paman Sam.

Pada situs web mereka, calon pembeli bisa menemukan daftar seperti #6043 India male, tengkorak yang sedikit rusak dengan harga US$ 1.800. Namun warung daring tersebut tidak memberikan informasi tentang siapa orang ini, bagaimana tengkorak itu diperoleh, atau bahkan jika tengkorak itu masuk ke AS sebelum larangan ekspor India tahun 1985.

Koleksi tulang manusia telah menjadi simbol status subkultur. Kolektor pribadi, Ryan Matthew Cohn, mengaku telah mengumpulkan lebih dari dua ratus tengkorak manusia dalam koleksi pribadinya. Demikian seperti dikutip dari Popular Science, Jumat (8/3/2019).

Instagram pada awalnya tampak tidak menjadi media yang memungkinkan untuk perdagangan tulang manusia, tetapi fungsi media sosial ini berubah dalam beberapa tahun terakhir. Sebagian besar disebabkan oleh larangan penjualan tulang manusia dari situs web dan aplikasi populer lainnya.

Etsy, yang berfokus pada kerajinan tangan, tidak mengizinkan perdagangan tulang manusia pada tahun 2012. Demikian pula, eBay, yang jauh lebih permisif, melarang semua bagian tubuh manusia untuk diperjual-belikan, kecuali rambut pada 2016.

Christine Halling dan Ryan Seidemann dari Departemen Kehakiman Louisiana melacak penjualan 454 tengkorak manusia di kedua situs tersebut. Mereka mencatat bahwa 56 di antaranya didapatkan dari kepentingan forensik atau arkeologis, dan seharusnya tidak untuk dijual.

Pada tahun 2009, Seidemann dan rekannya melaporkan adanya temuan tengkorak asli orang Amerika yang telah ditawarkan di eBay dan kemudian disita oleh Pemerintah Negara Bagian Louisiana. Situs belanja daring itu pun mengubah kebijakan toko mereka dengan melarang penjualan tulang manusia.

Para arkeolog seperti Damien Huffer melacak bagaimana kerangka manusia dipasarkan dan dijual melalui telepon pintar. Ia bersama rekannya, Shawn Graham, menggali mekanisme trik perdagangaan tersebut dalam makalah 2017 berjudul "The Insta‑Dead: The Rhetoric of the Human Remains Trade on Instagram."

Ternyata, bahasa yang digunakan untuk mempromosikan dan membeli kerangka, sangat akrab di telinga masyarakat awam. Tulang tangan biasanya diolah menjadi bahan dasar untuk pembuatan kalung, sedangkan tengkorak dijadikan pajangan di bawah meja kaca. Ini adalah cara lain manusia tak bernyawa diubah menjadi objek seni.

"Kemampuan untuk menjual, menampilkan, atau memperdagangkan jenazah manusia melalui media sosial dan daftar distribusi online telah menjadikan manusia diperlakukan sebagai produk konsumen untuk pasar kolektor daripada benda-benda bernilai arkeologis, etnografi atau anatomi lain," tulis Huffer dan Graham.

Saksikan video pilihan berikut ini:

Dulu, jumlah peti jenazah dan tengkorak yang ada di goa ini lebih dari 150 buah.

Let's block ads! (Why?)

from Berita Internasional, Sains, Feature, Kisah Inspiratif, Unik, dan Menarik Liputan6 kalo berita gak lengkap buka link di samping https://ift.tt/2H7e1de

Bagikan Berita Ini

0 Response to "Ngeri, Tulang Manusia Marak Dijual di Instagram"

Post a Comment

Powered by Blogger.