Search

Irak Temukan Kuburan Massal Korban Kekejaman Saddam Hussein

Sementara itu, Saddam Hussein kemudian divonis hukuman mati pada 5 November 2006. Sanksi pidana itu diberikan oleh Pengadilan Irak karena dinyatakan bersalah dan bertanggung jawab atas pembunuhan terhadap ratusan warga Syiah.

Semasa menjabat sebagai Presiden dari 1979 sampai 2003, Saddam disebut menciptakan pemerintahan yang otoriter dan berupaya mempertahankan kekuasaannya melalui langkah perang, misalnya Perang Iran-Irak (1980–1988) dan Perang Teluk (1991).

Kedua perang itu menyebabkan penurunan drastis stabilitas negara, kesejahteraan, dan hak asasi manusia warga Irak. Pemerintahan Saddam dinilai menindas gerakan-gerakan yang dianggapnya mengancam, khususnya gerakan yang muncul dari kelompok-kelompok etnis atau keagamaan yang memperjuangan kemerdekaan atau pemerintahan otonom.

Pada waktu yang bersamaan, Saddam juga dianggap sebagian kalangan sebagai pahlawan yang terkenal di antara banyak bangsa Arab karena berani menantang Israel dan Amerika Serikat. Sementara, sebagian pihak internasional tetap melihat Saddam sebagai sebuah ancaman, terutama setelah Perang Teluk 1991.

Saddam pada akhirnya dieksekusi gantung pada 30 Desember 2006, tepat pada hari raya Idul Adha. Hingga saat ini, eksekusi Saddam masih menyisakan misteri.

Berdasarkan sejumlah rekaman video, eksekusi terhadap Saddam tidak dilakukan dengan benar. Dari video terlihat ada lubang tidak wajar di leher Saddam Hussein.

Sejarah lain mencatat pada 9 April 1999, Presiden Niger Ibrahim Baré Maïnassara dibunuh dalam upaya kudeta. Pada 9 April 2001, Presiden Abdurrahman Wahid menjadikan Tahun Baru Imlek sebagai hari libur fakultatif di Indonesia (Keppres nomor 19 tahun 2001).

Let's block ads! (Why?)

from Berita Internasional, Sains, Feature, Kisah Inspiratif, Unik, dan Menarik Liputan6 kalo berita gak lengkap buka link di samping http://bit.ly/2Ufn7a0

Bagikan Berita Ini

0 Response to "Irak Temukan Kuburan Massal Korban Kekejaman Saddam Hussein"

Post a Comment

Powered by Blogger.