Sementara itu, pada hari Kamis, pejabat kementerian luar negeri Korea Utara yang bertanggung jawab atas urusan AS, mengatakan Pyongyang tidak lagi ingin berurusan dengan Pompeo. Menlu Negeri Paman Sam itu harus diganti dalam pembicaraan oleh seseorang yang lebih matang.
Pernyataan itu muncul beberapa jam setelah Korea Utara mengumumkan uji senjata pertama sejak gagalnya pertemuan puncak kedua antara Kim Jong-un dan Donald Trump di Hanoi, Vietnam, pada Februari lalu.
Para ahli mengatakan pernyataan Korea Utara itu tampaknya bertujuan untuk memisahkan Trump dari para pejabat senior dengan harapan menuntut konsesi, khususnya pembebasan dari hukuman sanksi.
Di lain pihak, pejabat AS meragukan klaim Korea Utara atas uji coba "senjata taktis", yang diklaim oleh Pyongyang sebagai sistem jarak pendek, bukan rudal balistik.
Kim Jong-un memperingatkan pekan lalu bahwa buntunya hasil KTT berisiko menghidupkan kembali ketegangan antara Korut dan AS.
Ditambahkan oleh Kim, dia hanya tertarik untuk bertemu Trump lagi jika AS menunjukkan lebih banyak fleksibilitas. Dia memberikan batas waktu akhir tahun untuk perubahan sikap tersebut.
Sementara itu, Donald Trump mengatakan dia terbuka untuk KTT lain dengan Kim Jong-un.
Tetapi, penasihat keamanan nasionalnya, John Bolton, mengatakan kepada Bloomberg News pada hari Rabu, bahwa pertama-tama perlu ada "indikasi nyata dari Korea Utara bahwa mereka telah membuat keputusan strategis untuk melepaskan senjata nuklir".
from Berita Internasional, Sains, Feature, Kisah Inspiratif, Unik, dan Menarik Liputan6 kalo berita gak lengkap buka link di samping http://bit.ly/2KRtvEMBagikan Berita Ini
0 Response to "Tolak Kritik Pyongyang, Menlu AS Tetap Terlibat Perundingan dengan Korea Utara"
Post a Comment